Langsung ke konten utama

IKAN LARANGAN BATANG TIKU IV KOTO AMAL.


 
 penulis : putra @w pilang.

 
Satu lagi tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi diranah minang adalah BATANG TIKU.
Batang tiku terletak perbatasan desa mungguak BATU BASA dengan simpang tigo AUR MALINTANG. dikenagarian III Koto AMAL, kec. IVKoto Aur Malintang, sungai geringging, kota pariaman.
ini adalah sebuah sungai diperbatasan dua desa disebut diatas, posisinya yang berada dilakuak/dibaruah, dan aliran batang airnya yang jernih berliku-liku dari mudiak batang koto panjang, membuat ia terlihat sangat menakjubkan dari jembatan perbatasan.
Dibawah jembatan batang tiku ini dipelihara ikan-ikan yang diguduah atau berpantangan, orang menyebutnya ikan larangan,dunsanak diperbolehkan bercengkrama dengan ikan-ikan tersebut dengan menyuapinya kacang atau makanan lai yang dapat dibeli ditempat dengan syarat jangan menyakiti mereka. pada setiap tahun nya ya'ni pada bulan maulud larangan terhadap ikan-ikan tersebut dibatalkan dan diadakan pesta PANCING dengan tarif yang murah untuk setiap kilo ikan yang didapat. dan dimudiak ikan larangan itu dibuat tempat pemandian umum, sangat seru kalau kita pergi mandi dilubuak pamandian itu.diatas lubuak pamandian tersebut terdapat kantor POKMASWAS tempat cerdik pandai, pemuda dan pemuka masyarakat bermusyawarah. dikedua ujung jembatan terdapat beberapa buah kedai, ujung jembatan arah kesimpang tigo berdiri “PONDOK SANTAI SI ER” yang mana disisi kirinya ada jalan kebawah tempat pencucian mobil, kemudian disebelahnya pula berdiri LESEHAN AYANG, sedangkan yang kearah batu basa berdiri “PALANTA MAETEK”. kesemua kedai tersebut sangat ramai kalau menjelang sore sampai jam 12 malam.
Biasanya kalau hari-hari normal, yang banyak datang kesana adalah anak-anak nagari dari batu basa, aur malintang, sungai garinggiang, lubuk basung, gasan,sungai limau dll. tapi kalau hari-hari libur, banyak juga yang datang dari padang dan pariaman.bahkan kalau lebaran datang, para perantau yang sedang berkeliling sumbar banyak yang singgah disitu.
Dari jembatan kearah simpang tigo jalan nya persis seperti kelok 44 dimaninjau, hanya saja dibatang tiku kelok nya tidak sampai 44 kelok. hanya ada 4 atau 5 kelok saja dan disebut kelok patah tigo. dan disimpang tigo tersebut terdapat sebuah surau yang sering diziarahi oleh penduduk sekitar karena surau tersebut bersejarah yang didirikan semenjak zaman belanda, nama surau itu adalah surau lansek.Sedangkan yang kearah batu basa jalanya menanjak yang ketajaman tanjakannya sekitar 50 derajat, orang-orang disitu menyebutnya dengan pandakian tagak.Memang dikedua arah jalan tersebut banyak terjadi kecelekaa, tapi itu kalau pengguna jalan tersebut tidak hati-hati, kalau waspada Insya Allah akan selamat, karena jalan-jalan itu lumayan lebar, kemudian disisi-sisinya ditanami bunga-bunga yang berwarna-warni.Kalau anda hobi traveling, mungkin BATANG TIKU bisa jadi salah satu tujuan anda…





                          **************************************************************




Asal usul sejarah 'indang rang piaman".
 Tari indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari minangkabau (pariaman). Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul tari indang adalah dari kata Indang atau disebut juga badindin, salah satunya. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil.
baca selanjutnya)))))


Buku ‘Greget tuanku rao dan tuanku tambunsai yang kontroversi.

Basyral Hamidi Harahap (BHH), penulis buku Greget Tuanku Rao (Jakarta: Komunitas Bambu, September 2007). Dalam buku itu penulisnya antara lain mengeritik Tuanku Tambusai (1784-1882), Pahlawan Nasional pertama asal Riau berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 071/TK/Tahun 1995.
Polemik mengenai Perang Paderi yang mencuat lagi, dengan BHH sebagai salah seorang motor penggeraknya yang utama, pada awalnya dipicu oleh republikasi ..
baca selanjutnya))))))))

Perjalanan Syekh Burhanuddin Ulakan.
Untuk mencari titik-terang sejarah hidup dan perjuangan Syekh Burhanuddin – Ulakan dalam mengembangkan ajaran Islam di Sumatera Bagian Tengah hingga Semenanjung Malaya dan Brunei Darussalam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman melaksanakan muzakarah / seminar sehari yang berlangsung hari Senin (16/7).
Dalam muzakarah itu tampil empat penyaji makah: Ketua Lembaga ....
baca selanjutnya)))))))))













Top Populer:

Sejarah awal datangnya islam di sumatera barat

TUANKU RAO dalam pandangan buya HAMKA.

' catatan mesjid tertua di sumatera barat"

Asal usul sejarah 'indang rang piaman".

Sejarah Pemikiran Islam Di Minangkabau, setelah kepergian syekh burhanudin.

Perjalanan Syekh Burhanuddin Ulakan.

Kalimat Alm Anas Malik Tentang Pariaman Menjelang Ajal..

"siapa tuanku nan renceh??"

"SEJARAH PARIAMAN"

Buku ‘Greget tuanku rao dan tuanku tambunsai yang kontroversi.